Sekda Maluku Ditetapkan Tersangka, Rugikan Negara Rp.11 Miliar
AMBON (MIK-19) Ahmad Assagaff resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Ditrekrimsus Polda Kabupaten Buru, Maluku. sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi penyalahgunaan pengelolaan keuangan daerah untuk belanja penunjang operasional.
Kabupaten Buru pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sekda Buru, tahun anggaran 2016-2018. Selain Ahmad Assagaff, penyidik juga menetapkan bendahara Setda Buru, La Joni sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat menjelaskan, keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan telah menyalahgunakan keuangan daerah yang merugikan keuangan negara senilai Rp 11 miliar. “Sekda Buru AA dan bendahara Setda Buru LJ telah resmi ditetapkan sebagai tersangka setelah menjalani pemeriksaan oleh penyidik Ditrkrimsus Polda Maluku,” kata Muhamad Roem Ohoirat, Selasa.
Roem menjelaskan, dalam kasus tersebut, Sekda dan bendahara Setda diduga telah melakukan tindak kejahatan mulai dari perencanaan anggaran hingga pertanggung jawaban keuangan fiktif. “Penyidik juga telah meminta audit investigasi dan perhitungan kerugian negara oleh BPK dan ditemukan pelanggaran,”.
Roem juga menjelaskan bahwa, penetapan Ahmad Assagaff dan La Joni keduanya ditetapkan sebagai tersangka dilakukan penyelidikan pada Senin, setelah usai acara gelar perkara yang dihadiri oleh pengawas internal (Irwasda) dan Propam.
“Hasilnya memang telah terjadi tindak pidana korupsi, dan berdasarkan alat bukti maka keduanya ditetapkan sebagai tersangka,” ujarnya. Atas perbuatannya, kedua pejabat tersebut terancam dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 dan atau Pasal 3 junto Pasal 18 Undang-undang RI ayat 31 Tahun 1999 junto Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (Sumber- PT, KOMPAS.com)