Palembang, MIK-Menggunung potensi kridit tak tertagih Bank Sumsel Babel menjadi tolak ukur kinerja Manajemen Bank Sumsel Babel. Resiko kredit terkesan kurang menjadi perhatian sehingga banyak kridit yang berpotensi macet dan tak tertagih.
Pagu kredit yang terkesan tidak tercover oleh agunan saat kredit macet menjadi masalah utama di Bank Sumsel Babel. Kredit Modal Kerja (KMK) di berikan pada usaha dengan elektabilitas rendah dan berpotensi menjadi kredit macet masalah utama di Bank BSB.
Bony Balitong koordinator K MAKI menyatakan pendapatnya, “disinyalir sudah teramat sering pemberian pasilitas kridit diatas Pagu agunan namun hanya kridit PT Gatramas Internusa yang terangkat ke permukaan”, kata Bony Balitong.
“Pemilihan Pengurus Bank Sumsel Babel melalui test OJK terkesan di paksakan dengan mengajukan orang – orang yang diduga tidak berpengalaman di perbankan”, papar Bony Balitong.
“Terdapat Dewan Komisaris Bank yang tidak lulus OJK sampai 2 (dua) kali namun terkesan tetap di paksakan”, pungkas Bony Balitong.
Kridit macet PT
Ratusan milyar kredit macet tak tertagih dan menjadi potensi merugikan keuangan Bank Sumsel Babel. Kridit macet di Bank Sumsel Babel semakin menggunung seperti kredit yang di berikan kepada PT Copindo senilai Rp. 50 milyar untuk cluster perumahan Kawasan gasing water bay.
Kawasan perumahan seluas 235.884 M2 di desa Gasing kabupaten Banyuasin dengan pagu kredit Rp.75 milyar di berikan Kridit Modal Kerja (KMK) sebesar Rp. 50 milyar. Menjadi macet dan menjadi perkara hukum yang di tangani Kejati Sumsel. Namun terhenti karena infonya di tindak lanjuti Polda Sumsel dan sampai saat ini entah sampai dimana prosesnya.
Polda Sumsel sampai sekarang terkesan belum mengeluarkan liris proses hukum penyelidikan kredit macet PT Copindo. Dimana PT Copindo mendapat pasilitas kridit dari Bank Sumsel Babel Rp.50 milyar yang diduga agunannya tidak mengcover pagu kridit.
Underlying antara Kreditur dan debitur diduga bermasalah sehingga kridit diterima PT Copindo menjadi berpotensi tak tertagih dan berdampak pada cash flow PT Bank Sumsel Babel. Selain itu terdapat juga kridit bermasalah di Bank Sumsel Babel yang terindikasi berpotensi menjadi macet yaitu di PT MA yang berdomisili di Pkl. Pinang dengan potensi tak tertagih sebesar Rp.145,7 milyar.
Selanjutnya pasilitas kridit PT TM yang kabarnya di pailitkan PT KP serta PT SP dengan total kridit macet disinyalir ratusan milyar rupiah. Terkesan PT Bank Sumsel Babel kurang memahami manajemen resiko dan diduga banyak campur tangan pemegang saham.