BELITUNG TIMUR, MIK – Tim Gakkum KLHK bersama Mabes TNI/Polri melakukan penertiban tambang timah ilegal yang diduga milik group ABC atau Abuncai pada Selasa (01/03/22).
Hal ini diakui oleh penambang saat ditanyai oleh tim Ganungan dari Gakkum KLHK dan Mabes TNI/Polri.
Menurut para penambang tersebut, semua penambangan ini di back up oleh Abuncai dan dikenakan potongan hasil tambang setiap kali mereka mendapatkan hasil.
“Group ABC,” ujar para penambang saat ditanya mengerjakan milik siapa oleh tim Gakkum.
Aktivitas tambang timah di Hutan Mangrove dan aliran DAS di belakang Kantor PDI Perjuangan Kabupaten Belitung Timur itu berkisaran puluhan set yang berjenis Suntik dan Rajuk.
Sardoni yang merupakan salah seorang penambang mengatakan, bahwa mereka di tertibkan ketika mau keluar dari lokasi penambangan di sebelah kantor PDIP.
“Saya keluar dari jalan merah, datang ke jalan aspal, saya dijegat (hadang), itu di Kecamatan Damar di samping PDIP,” ucap pria yang itu.
“Waktu di hadang itu mereka dari Manggar mau ke Damar. Rombongan kita di belakang saya ada 3 rombongan, langsung dibawah ke Polres, totalnya ada 40 lebih,” lanjutnya.
Ia pun mengungkapkan, ketika membawa rekan berjumlah lebih dari 20 orang, tersebut, di dalam mobil juga membawa 6 derigen minyak dan 25 – 30 Kilo Gram timah.
Kapolres Belitung Timur, AKBP Taufik Noor Isya, mengatakan, memang benar ada penertiban penambang timah ilegal di wilayahnya.
Dia mengatakan, mereka adalah Tim Gabungan yang terdiri dari Gakkum KLHK, Bareskrim Polri, dan Puspom TNI.
Iklan untuk Anda: Pembunuh wasir ditemukan! Cobalah sebelum tidur
Advertisement by
Namun Taufik menyebut, polres sifatnya hanya mendampingi, bukan sebagai penindak.
“Kami sifatnya hanya mendampingi. Kalau teknis dan tindakan lainnya bukan kewenangan kami menjawab,” kata Taufik.
Sementara itu, Dandim 0414/Belitung, Letkol Inf Mustofa Akbar, menegaskan bahwa tidak ada personel dari Kodim yang terlibat dalam penertiban tersebut.
Dia mengatakan, Puspom TNI hanya mendampingi dan dia memastikan tidak ada keterlibatan TNI yang terjaring.
“Yang saya tahu ada penertiban di belakang Kantor PDI Perjuangan dan itu masuk kawasan HL. Terdapat 40 orang masih dalam tahap penyidikan,” kata Dandim.
Diketahui tempat yang menjadi lokasi penertiban berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Manggar. Dari aksi dua hari ini, beberapa barang bukti sudah diamankan, seperti beberapa jeriken solar dan beberapa karung timah.
Namun, sayangnya pasca penangkapan para tahanan tersandung kasus tersebut diduga dipulangkan. Hal ini oun mendapat sorotan dari Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran RI (BPI KPNPA RI)