SUMUT, MIK – Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alva Tatareda bikin geram menantu Presiden Jokowi. Valentino Alva Tatareda bahkan sampai akan diadukan ke Kapolda KapoldaSumatera Utara (Sumut), Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak. Sosok menantu Jokowi yang berani lawan Kapolrestabes Medan adalah Bobby Nasution, suami Kahiyang Ayu. Saking geramnya, Wali Kota Medan tersebut berani menyindir Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alva Tatareda. Kapolrestabes Medan ternyata tak hadir dalam acara Gebyar Ramadan di pelataran Dinas Perhubungan Kota Medan. Bobby Nasution pun keluarkan ancaman jika Kapolrestabes Medan sush diajak kerjasama. Saat itu, Bobby Nasution mengatakan, dirinya akan mengadukan beragam persoalan ke Kapolda Sumut, jika Kapolrestabes Medan tidak bisa diajak berkoordinasi. “Saya mohon sekali, harusnya pak Kapolres itu hadir. Tadi saya telpon pak Kapolda, biar bisa menghadirkan teman-teman polres di sini, karena tingkat kriminalitas kita sudah agak naik,” kata Bobby Nasution, Jumat (22/4/2022). Menantu Presiden RI ini mengatakan, harusnya Kombes Valentino Alfa Tatareda hadir untuk bisa saling berkoordinasi menyangkut keamanan Kota Medan. “Kalau kira-kira Pak Kapolres enggak mau, sampaikan pak, biar nanti saya bilang. Kita karena masih berada ibu kota provinsi, pak Kapolda juga tinggal di sini, jadi bisa saya sampaikan,” ujarnya. “Sama sama lah, tapi kalau memang tidak ada respons, tolong sampaikan saja ketidakberkenaan, mungkin nanti kita bisa minta bantuan pasukan dari Polda,” kata Bobby lagi. Dalam hal ini, Bobby meminta agar kasus premanisme dapat segera diberantas sebelum waktu lebaran tiba. “Jelang lebaran ini tingkat pengguna jasa kendaraan umum akan meningkat. Saya minta Pak Kadishub dijaga lah terminal kita. Kalau di terminal ini jangan lagi ada preman. Kalau perlu kayak mana kita buat untuk mengawasi itu sama sama. Ayo biar premannya hilang dulu,” tuturnya. Bobby mengaku sempat heran lantaran pihak camat maupun kepala dinas mengeluh soal masalah premanisme ini. Namun, ia menekankan agar pihak OPD pemerintah dapat berkolaborasi untuk dapat menjaga keamanan dan melakukan tindakan tegas. “Saya tanya pak camat dan kadis, katanya susah sekali hilangkan premanisme di situ, saya rasa tidak susah lah. Tapi yang kita perlu tindakan tegas. Segala cara sudah kami coba melalui program baik itu yang ada di internal Dinas Perhubungan ataupun terminal, saya minta pak Kadishub selalu pakai hal yang buat premanisme tidak ada di wilayah situ seperti kegiatan bayar retribusi dan segala macam pakai digitalisasi, biar gak ada lagi celah premanisme mendapat hal yang tidak seharusnya,” pungkasnya. Usai Bobby menyampaikan kata sambutannya, Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alva Tatareda hadir dalam acara Gebyar Ramadan tersebut. Lantas siapakah sosoknya? Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda merupakan pria kelahiran 9 Juli 1972. Dikutip dari Wikipedia dirinya adalah seorang perwira menengah Polri yang sejak 24 Januari 2022. Kombes Pol Valentino merupakan lulusan Akpol 1994. Dirinya berpengalaman dalam bidang lantas. Sebelumnya, Valentino Tatareda pernah menjadi bagian dari Polda Kepulauan Bangka Belitung, dikutip dari Bangka Pos. Saat itu, dirinya pernah menjabat sebagai Dirlantas Polda Kepulauan Bangka Belitung. Jabatannya kala itu masih Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Valentino Alfa Tatareda. Dan sebelumnya lagi dirinya pernah ditempatkan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Sampali Polda Sumut karena mendapat perintah khusus. Hingga Valentino mendapat jabatan sebagai Kanit Intelkam Polsek Medan Baru, Polsek Medan Timur dan Polsek Medan Teladan yang sekarang bernama Polsek Medan Kota. Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko yang disebut terima suap terkait kasus narkoba (KompasTV) Komisaris Besar Riko Sunarko sempat menjadi buah bibir, lantaran disebut tersandung kasus dugaan suap. Namun, terkini dari hasil pemeriksaan dia tidak terbukti menerima suap. Menurut Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Inspektur Jenderal RZ Panca Putra Simanjuntak, hal itu disimpulkan melalui hasil pendalaman oleh tim gabungan dari Divisi Propam Polda Sumut dan Mabes Polri. “Tim gabungan sudah memeriksa 12 orang saksi. Salah satunya pengacara Ricardo Siahaan,” kata Panca lewat keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (22/1/2021), dikutip dari Kompas.com.