Selain Dinilai Gagal Membangun Sumsel, Herman Deru juga Diduga Gubernur Nepotisme

NASIONAL56 Dilihat

Jakarta, Mik – Ketua Umum Gerakan Masyrakat Anti Korupsi (Garki) Rohadi menilai Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru telah gagal membangun Sumatera Selatan dan Sandera Pemerintahan Daerah.

 

“Saya rasa kebijakan dan program-program Herman Deru gagal dalam membangun sumatera selatan,” ucap Rohadi saat dibincangi media ini melalui jaringan telpon selulernya, Sabtu (28/05/22).

 

Menurut Rohadi, meski telah memimpin sumatera selatan lebih kurang hampir 4 tahun namun potret pembangunan, kesenjangan sosial dan politik di sumatera selatan malah mundur dan bahkan kacau balau dibandingkan gubernur sebelumnya, hal itu berbanding terbalik dengan pembangunan sebelumnya, dimana infrastruktur kita baik, sekolah Gratis, berobat gratis dan konflik politik nyaris tidak kedengaran. Coba kalian bandingkan dengan kepemimpinan gubernur saat ini, masyarakat selalu mendapatkan ancaman keselamatan akibat infrastruktur jalan yang buruk seperti melewati jalan lintas tengah, palembang ogan ilir dll. dari sisi pendidikan herman deru dinilai gagal sebab jangankan untuk menggratiskan, untuk masuk-masuk ke sekolah saja para orang tua harus kelimpungan dengan dana pembangunan, pakaian, sumbangan dll. di dunia kesehatan herman deru dinilai tidak memiliki terobosan yang pro dengan rakyat mantan Bupati Oku Timur itu hanya bergantung dengan program pemerintah melalui BPJS, lebih parah lagi rohadi menilai Herman Deru dinilai selalu menyandera kekosongan pemerintah di daerah sebut saja OKU Induk ujar rohadi sampai saat ini selalu dipimpin PLH seolah ada kepentingan yang tersirat yang tidak menjurus pada orang Nomor 1 Di sumsel itu, dan justeru inilah yang membuat OKU induk, Kab Muara Enim mengalami kekacauan pembangunannya dan sulitnya bangkit dari perekonomiannya.

 

” Terakhir herman deru juga tengah bermanuver dengan persoalan PJ Bupati Musi Banyuasin dimana keinginan herman deru untuk mendudukkan kerabatnya HJ Nora Elisya, SH,M,M yang menduduki kepala BKPSDM Sumatera Selatan menjadi PJ Bupati Muba sangat-sangat kentara sekali, herman deru bahkan sempat tidak mengindahkan perintah Kemendagri yang menunjuk H Apriyadi Mahmud sebagai PJ Bupati Muba dan malah mengulur dengan melantik sebagai PLH seolah mencari celah agar tetap mendudukkan orang-orang yang dapat menguntungkan beliau diperiode selanjutnya sebagai gubernur sumatera selatan,” Papar Rohadi.

 

Rohdi menambahkan, menurutnya, Herman Deru bahkan tidak mampu memanfaatkan anggaran yang besar di sumatera selatan.

 

“Padahal, ya, anggaran yang diamanatkan warga sumatera selatan itu besar sekali hingga mencapai Rp 11,5 triliun,” jelasnya.

Selain gagal memanfaatkan anggaran, Herman Deru pun dianggap tebang pilih terhadap pembangunan di wilayahnya herman deru seakan fokus membangun infrastruktur di Oku Timur saja dan kalian boleh pantau itu, dan kalaupun ada kegiatan-kegiatan sosial atau pemerintah herman deru dinilai cenderung memerintahkan OPD-OPD untuk mengatasinya dan terlihat seolah beliaulah orang yang berperan dan punya andil besar dalam kegiatan tersebut, saya mencontohkan ada beras yang dibagikan dinsos sumatera selatan yang dianggarkan melalui APBD untuk masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi akibat terdampak pandemi covid 19 di karung beras tersebut ditulis Bantuan Gubernur Sumatera Selatan kenapa tidak dibuat Bantuan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, kemudian Pembagian APBD Provinsi untuk pembangunan di daerah yang juga selalu dibuat dengan nama anggaran Bantuan Gubernur (Bangub) padahal itu adalah uang APBD lalu kenapa tidak dibuat Bantuan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan saja, kemudian pada saat idul adha kemarin Herman Deru Bagikan 100 Ekor sapi Kurban untuk masyarakat padahal itu merupakan sumbangan atau arisan dari organisasi perangkat daerah (OPD) lalu kenapa lagi-lagi herman deru seolah mempolitisasi seakan semua merupakan bantuan dan uang herman deru secara pribadi. Terakhir pada acara ulang tahun pemerintahan provinsi sumatera selatan herman deru mengadakan acara lomba jalan santai untuk masyarakat provinsi sumatera selatan dengan berbagai hadiah menarik supaya antusiasme masyarakat tinggi untuk mengikuti acara ini dengan membagikan ribuan kupon undian, namun kenyataannya kupon tersebut hampir 70% dibagi untuk para ASN dilingkungan pemerintahan provinsi sumatera selatan begitu juga dengan aneka ragam hadiahnya juga nyaris didapat oleh para ASN yang ada dilingkungan provinsi sumatera selatan, hanya ada beberapa umroh yang didapat masyarakat dan itupun yang menghendel untuk dana ke berangkatannya ditekel oleh OPD tertentu bukan sama sekali dari gubernur, namun kenyataannya malah diatasnamakan Gubernur,” ujar Rohadi menambahkan.

Sementara Ketua Invistigasi Badan Peneliti Indipenden Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran (BPI KPNPA) RI menilai bahwa Herman Deru juga terlihat sebagai Gubernur nepotisme dimana beberapa keluarganya banyak mendapat posisi penting di pemerintahan dan ini sangat mengkhawatirkan tegasnya.

Berikut beberapa nama kerabat Gubernur Herman Deru yang diangkat menduduki posisi strategis di Pemerintahan Provinsi Sumsel versi Demokrasi Institut.

1. Menantu Herman Deru: dr Syamsuddin Isaac (Plt Direktur RSUD Siti Fatimah)

2. Adik Herman Deru: dr Lady Kavotiner (Kepala RS Mata Palembang)

3. Adik Herman Deru: Mondya Boni (Kabid SMK Dinas Pendidikan Sumsel)

4. Ayuk Ipar Herman Deru: Nora Elisya (Kepala BKD Sumsel)

5. Adik Istri Herman Deru: Firnaz Lustian (Kepala UPTD Samsat Palembang)

6. Adik Istri Herman Deru: Lucky (Kepala Samsat I Palembang)

7. Kakak Istri Herman Deru: Yeni (Kabid PDLL Bapenda)

8. Ipar Istri Herman Deru: Yudha (Kabid DP3MD)

9. Ponakan Herman Deru: Noviar (Sekretaris PUBM)

Daftar Keluarga Herman Deru yang duduk di jabatan penting BUMN, Bupati dan anggota DPR RI

1. Kakak Herman Deru: Edmar Piterdono (Komisaris PTBA)

2. Sepupu Herman Deru: Noversa (Komisaris Bank SumselBabel)

3. Adik Herman Deru: Bertu Merlas (Anggota DPR RI)

4. Adik Herman Deru: Lanosin (Bupati OKU Timur)

Bahkan, dia menganggap Gubernur Herman Deru tidak mampu bekerja dengan baik selama menjabat di sumatera selatan.(net/cahayapenanews)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *