Koalisi Anti Korupsi Kritisi BPK RI Jabar Untuk Jaga Marwah Lembaga

NASIONAL42 Dilihat

Bansung, Mik – Marwah Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) anjlok akibat dari 2 (dua) kasus korupsi berupa Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kejati Jabar) di Bekasi dan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kabupaten Bogor yang mendera lembaga terhormat itu. Salah satu upaya dilakukan oleh Koalisi Anti Korupsi (KAK) melalui unjukrasa di kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada hari Selasa, 28 Juni 2022.

 

KAK yang terdiri dari 11 LSM/Ormas yaitu : Baladhika Adhyaksa Nusantara (BAN), Ormas Manggala Garuda Putih (MGP), LSM Jabar Tranparans, LSM Solusi, LSM Penjara PN, LSM Brantas, BBC Berlin, BBC Barrols, BBC Bansel dan Paguyuban Asgar dalam unjukrasa tersebut menyerukan telah banyak informasi dan temuan yang diperoleh, intinya para Pemerintah Daerah (Pemda) terus berupaya untuk memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) meski belum/tidak layak dengan predikat tersebut. Lalu dilakukan cara-cara seperti ‘kerjasama’ antara aparat BPK RI dengan aparat Pemda. Dalam kerjasama tersebut, aparat/oknum BPK RI menerima sejumlah uang mungkin juga berupa barang. Pesanan para pemda tersebut telah menciderai hasil pemeriksaan.

 

“BPK jangan jadi tukang jahit,” Seru Koko Asmara Mainur dari Lsm Penjara PN.

 

Hal tersebut telah merusak visi dan misi BPK RI, dari institusi yang seharusnya tegak lurus.

 

“Agar BPK tegak lurus. Kami berharap dapat bersinergi dengan BPK RI untuk mengungkap sejumlah kasus seperti terjadinya bancakan pada IMB banyak hotel di Kota Bandung. Sudah ditagih oleh Pemkot tapi tidak jelas kemana uangnya, demikian juga dengan Kejaksaan yang memeriksa kasus dana hibah untuk Taman Pramuka, sampai sekarang belum ada hasil audit investigasi yang diserahkan kepada BPK RI. Demikian juga dengan kasus yang terjadi pada e-katalog. Luruskan WTP. Untuk kasus-kasus yang terjadi harap BPK turun tangan. Kami hadir untuk mendukung BPK,” papar Agus Satria dari Biro Investigasi Ormas Manggala Garuda Putih.

 

Ketua Umum LSM Baladhika Adhyaksa Nusantara (LSM BAN) yang menjadi Kordinator KAK Yunan Buwana menyatakan bahwa marwah BPK sudah hancur dengan adanya kasus korupsi di tubuh institusi itu yang terungkap melalui OTT. Harapannya, BPK bangkit.

“Marwah BPK hancur. Kembalikan marwah menjadi institusi terhormat, BPK harus tegas dalam menjalankan tugasnya,” himbau Yunan. Menurut Yunan Buwana unjukrasa yang dilakukan KAK ke kantor BPK RI Perwakilan Jawa Barat karena permohonan audiensi yang disampaikan sebelumnya tidak direspon.

 

Pihak BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Wibowo, Dkk merespon kedatangan KAK ke kantor nya dan menerima secara baik dan merupakan masukan untuk BPK dalam melakukan tugas dan fungsinya.

 

Dalam penjelasannya, Wibowo antara lain mengatakan bahwa WTP adalah kunci awal untuk menerima insentif, juga menjelaskan hal – hal yang menjadi standar pemeriksaan di institusinya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *