Palembang, Mik – Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI) tengah menyoroti proyek sang proklamator Bung Karno di Banyuasin yang diduga tidak mirip. Pasalnya, akhir-akhir ini tengah ramai diperbincangkan.
Melansir dari Sripoku.com Patung Bung Karno di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi sorotan setelah wajah sang proklamator disebut tidak mirip. Patung Bung Karno yang dibangun di kawasan Bung Karno Sport Center di Jalan Lingkar terus dikerjakan meski banyak mendapat kritikan.
Sebab wajah sang proklamator di patung tersebut agak tembem. Selain itu tubuhnya kegemukan. Namun para pekerja terus dikebut pengerjaannya bahkan saat ini sudah memasuki tahap pengecekan patung.
Dilansir dari data LPSE terkait pengerjaan Tugu Bung Karno. Dari data yang ada, pembangunan Merk, patung Bung Karno dan aksesorisnya, melalui lelang. Dari lelang ini, dimenangkan CV Wedari Elnita Sukses yang beralamat di Komplek Tunas Jaya 2 Nomor 1195 Kelurahan Talang Aman Kecamatan Kemuning Kota Palembang Sumsel.
Dari pagu anggaran yang digelontorkan PUTR Kabupaten Banyuasin senilai Rp 500 juta, namun dari Harga Pokok Satuan tertera Rp 498.700.000. Data tersebut, ada pula harga penawaran dan harga terkoreksi senilai Rp 493.289.724,82. Di dalam data tersebut, juga ada harga negosiasi senilai Rp 489.009.390.
Sedangkan Kadis PUTR Ardi Arpani yang kembali dikonfirmasi terkait bedanya wajah Bung Karno dengan patung-patung yang sudah ada mengatakan bila tidak miripnya wajah Bung Karno sudah disampaikan kepada para pekerja.
“Iya,” katanya ketika ditanya tentang tidak ada kemiripan wajah Bung Karno.
Lanjutnya, ia selalu mengecek pengerjaan terkait pembangunan Tugu Bung Karno. Ia mengaku selalu mengingatkan bila pembuatan wajah Bung Karno harus semirip mungkin.
“Yang bisa mengubah itu, pekerja itu sendiri. Kami sudah mengingatkan,” ungkapnya.
Ketika disinggung apakah para pekerja paham atau memang berasal dari seniman untuk membuat patung Bung Karno, ia tidak memastikan karena pekerja berasal dari pihak pemenang lelang.
“Tidak ada dari Banyuasin pekerjanya itu. Tidak tahu, karena pihak pemenang lelang semua itu,” katanya dikuti dari Sripoku.com
Ketika akan kembali dikonfirmasi di ruang kerjanya, Ardi Arpani terkesan menghindar dan belum kembali memberikan statmen terkait tidak miripnya wajah Bung Karno. Ia mengungkapkan, harus ke rumah dinas untuk mengikuti rapat dengan PJ Bupati Banyuasin Hani Sopiar Rustam.
Mengenai hal ini, Ketua DPW BPI KPNPA RI Feriyandi sangat menyayangkan pada proyek tersebut. Sebagai penggiat anti korupsi BPI pun tidak akan tinggal diam.
“Selaku penggiat anti korupsi kami akan menyelidiki proyek tersebut. kenapa tidak mirip apakah pekerjaan ini dipaksakan atau ada indikasi KKN?. Dalam waktu dekat kami akan mengumpulkan data dan tentunya menyerahkan laporan ke aparat penegak hukum.” ujarnya ketika dimintai pendapat.