Dampak Debu Jalan Batubara PT MMJ, Warga Desa Sako Suban Kabupaten Muba Minta Solusi

NASIONAL64 Dilihat

Palembang, Mik – Terdampak Debu Jalan Batubara PT MMJ, Warga Desa Sako Suban Kabupaten Muba Minta Solusi.

Sejak adanya jalan batubara sepanjang ratusan kilometer dari Desa Sako Suban Kecamatan Batang Hari Leko hingga ke Dermaga PT SBL di Desa Pulai Gading Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Muba, sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat.

Apalagi jalan batubara yang dikelola PT Musi Mitra Jaya atau PT MMJ di Kabupaten Muba Provinsi Sumatera Selatan ini, juga mengganggu warga.

Demikian ditegaskan Kades Sako Suban, Karnadi, ditemui wartawan beberapa hari yang lalu. Karnadi mengaku dampak jalan batubara ini terhadap masyarakat sangat buruk sekali.

‘’Apalagi memasuki musim kemarau ini sangat banyak debu. Jadi kesehatan masyarakat terganggu. Sementara penyiraman jalan batubara dari pihak perusahaan cuma sekedar atau tidak maksimal,” kata Karnadi.

Karnadi berharap kepada pihak terkait untuk memberikan solusi dari jalan batubara itu. ‘’Jangan sampai nanti masyarakat terus dirugikan,” tutur Karnadi.

Dimana, sambung Karnadi, jalan batubara ini orang ambil hasilnya, namun imbasnya kepada masyarakat Desa Sako Suban.

‘’Orang mengeruk hasilnya, sementara masyarakat tidak dapat apa-apa selain debu. Kalau masyarakat dirugikan terus, jangan sampai merusak kesehatan. Dan ini yang kami rasakan saat ini,” tegas Karnadi.

Kalau seperti ini terus-terusan, urai Karnadi, nanti masyarakat marah. Dan pemukiman masyarakat itu dilintasi jalan batubara ini.

‘’Ada dusun 6 Desa Sako Suban itu dilalui jalan batubara ini. Di dusun 6 Desa Sako Suban itu ada kurang lebih 50 KK terdampak langsung jalan batubara ini,” urai Karnadi.

Kalau kebun warga, terus Karnadi ada ratusan yang terdampak debu jalan batubara ini. Mulai dari kebun jeruk, kebun kelapa sawit, kebun karet, sehingga produksi kebun warga itu menurun.

‘’Tidak ada kompensasi kepada warga, tidak ada toleransi. Bahkan, ada hasil batubara itu bukan dari kabupaten tetangga, tapi dari wilayah kita sendiri yang diakui perusahaan dari kabupaten tetangga, terus dibawa melalui desa kita ini,” kata Karnadi.

Karnadi merasa masyarakat Sako Suban ini cukup sabar. Nanti kalau kesabaran masyarakat sudah habis, ini yang tidak kita inginkan.

‘’Kalau masyarakat sudah habis kesabaran dan pemerintah desa sudah habis kesabaran, takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Karnadi.

Sedangkan koordinasi dari perusahaan pengelola jalan batubara ini juga tidak begitu bagus. ‘’Dengan saya selaku kepala desa hampir satu tahun ini tidak pernah ketemu untuk koordinasi,” ungkap Karnadi.

Terakhir, Karnadi berharap ada solusi kepada masyarakat terdampak jalan batubara dikelola PT MMJ tersebut.

‘’Harapan kami masalah ini harus segera dicari solusinya, jangan sampai masyarakat kami habis kesabarannya,” tambah Karnadi.

Kesehatan Warga Desa Pangkalan Bulian Terganggu Akibat Jalan Batubara PT MMJ

Sementara itu, dampak jalan batubara tersebut juga dirasakan warga Desa Pangkalan Bulian Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Muba.

Seperti dikatakan Roysa alias Ro, warga dusun 2 Simpang Dayung Desa Pangkalan Bulian Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Muba.

Ibu dua anak ini juga mengeluhkan kesehatan akibat jalan batubara yang berjarak sekitar 20 meter dari rumahnya tersebut.

‘’Debu batubara itu yang paling parah sejak setengah enam sore hingga malam. Itu karena banyaknya mobil yang melintas serta pengaruh arah angin. Kalau siang hari juga ada debu tapi tak terlalu banyak,” kata Ro.

Bahkan, sambung Ro, dua hari lalu ada anak berumur 20 hari sesak napas akibat menghirup debu batubara tersebut.

‘’Kini anak bayi usi 20 hari itu setelah berobat langsung diungsikan orangtuanya dan memilih tinggal di kebun, untuk mencegah penyakit yang bisa membahayakan sang bayi lebih buruk lagi,” jelas Ro.

Akibat debu jalan batubara itu sangat dirasakan warga. ‘’Kalau rumah kami ini pintunya selalu ditutup, untuk mengurangi debu masuk. Kalau tidak ditutup, bisa tiap jam kita membersihkan lantai karena debu-debu itu,” terang Ro.

‘’Kemudian, alat-alat makan juga dipenuhi debu. Kalau piring dan gelas itu harus dilap dulu sebelum makan dan minum. Kemudian, air masak harus masuk dalam botol agar tak debuan,” tutur Ro.

Ditambahka Ro, dirinya dan warga lain berharap minimal ada penyiraman secara rutin, khususnya sore hingga malam hari, agar debu jalan batubara bisa berkurang.

‘’Kalau bantuan dari pengelola jalan batubara itu tidak ada sama sekali bertahun-tahun ini. Penyiraman jalan saja tak maksimal, apalagi mau beri bantuan Pak,” tambah Ro.

3 Stockfile Batubara di Desa Pangkalan Bulian

Terpisah, dari pantauan wartawan, ada 3 stockfile batubara di Desa Pangkalan Bulian Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Muba.

Ketiga stockfile itu dua diantaranya milik PT Gorby Putra Utama atau PT GPU dan satu lagi milik PT Triariani. Hanya saja stockfile PT GPU baru satu yang beroperasi, sedangkan satu lagi belum.

Kedua stockfile batubara yang beroperasi itu juga menghasilkan debu batubara yang sangat mengganggu kesehatan masyarakat Desa Pangkalan Bulian.

Dimana, ada puluhan hingga ratusan dump truk batubara yang bongkar muat di kedua stockfile itu setiap harinya.

Salah seorang warga Desa Pangkalan Bulian yang tak mau disebutkan namanya mengaku, jika stockfile batubara yang berdekatan itu sangat mengganggu.

‘’Rumah kami hanya berjarak ratusan meter dari stockfile batubara itu. Tentu sangat terasa sekali dampak debu bongkar muat batubara di stockfile itu,” terang perempuan berambut panjang ini.

Menurut ibu tiga anak itu, mereka sangat terasa dengan debu batubara berterbangan itu ketika sore hingga malam hari.

‘’Kalau pagi sampai siang, debu batubara itu dibawa angin ke arah jalan batubara. Namun ketika sore hingga malam debu itu dibawa ke arah pemukiman warga, sehingga terasa,” tutur wanita ini.

‘’Kami hanya bisa pasrah dengan kondisi yang ada, karena tak tahu harus mengadu kemana. Sementara bantuan dari perusahaan pemilik stockfile juga tidak ada sama sekali,” tambahnya.

Sementara salah satu pengawas PT MMJ yang tak mau disebutkan namanya mengaku dirinya hanya pengawas jalan. Untuk penyiraman jalan selalu dilakukan oleh PT MMJ.

‘’Hanya saja tak ada batasan berapa kali sehari penyiraman. Karena tergantung dari kondisi jalan di PT MMJ ini. Namun penyiraman jalan dilakukan siang dan malam hari,” ungkap pria ini.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *